ANNISA'
Tadabbur Alquran Surah An-Nisa, ayat 2:
وَآتُوا الْيَتَامَىٰ أَمْوَالَهُمْ وَلَا تَتَبَدَّلُوا الْخَبِيثَ بِالطَّيِّبِ وَلَا تَأْكُلُوا أَمْوَالَهُمْ إِلَىٰ أَمْوَالِكُمْ إِنَّهُ كَانَ حُوبًا كَبِيرًا
Dan berikanlah kepada anak-anak yatim (yang sudah balig) harta mereka, jangan kamu menukar yang baik dengan yang buruk dan jangan kamu makan harta mereka bersama hartamu. Sesungguhnya tindakan-tindakan (menukar dan memakan) itu, adalah dosa yang besar.
And give to the orphans their property, and do not substitute worthless (things) for (their) good (ones), and do not devour their property (as an addition) to your own property; this is surely a great crime.
Catatan tadabbur:
1) Anak yatim memiliki hak atas harta peninggalan orangtuanya yang telah meninggal. Wali anak yatim itu wajib memberikan hak itu. Menjaga harta itu dengan baik bila ia/mereka belum dewasa. Menyerahkannya kalau mereka sudah dewasa mampu mengurus hartanya.
2. Wali jangan berupaya memanipulasi harta peninggalan itu untuk kepentingan dirinya sendiri. Misalnya yang baik ditukar dengan yang jelek.
3. Wali atau pihak manapun jangan mencampur adukkan antara harta anak yatim itu dengan hartanya sendiri, dengan tidak jelas pilah-pilahnya. Dengan demikian harta anak yatim ikut termakan atau terpakai olehnya secara batil/zalim. Ini merupakan dosa besar.
Terkait hal ini ada kasus zaman Nabi yang menjadi asbabunnuzul ayat tentang pembagian harta warisan.
Seorang wanita, istri Sa'dun bin Rabi' datang mengadu kepada Rasulullah saw. Suaminya, Sa'dun/Sa'd, telah gugur syahid dalam perang Uhud. Saudara laki-laki Sa'd mengambil semua hartanya dan tidak menyisakan untuk kedua anak perempuan Sa'd. Kata Nabi, "Allah akan memutusi perkara itu."
Lalu turunlah ayat tentang warisan. Maka Rasulullah mengirim utusan kepada paman dari kedua anak perempuan itu agar menghadap beliau.
Sabda beliau kepadanya, "Berikan kepada kedua anak perempuan Sa'dun ini dua pertiga. Kepada ibu mereka (istri Sa'd) seperdelapan dan sisanya untukmu."
Semoga kita terhindar dari berbuat salah kepada anak yatim dan harta mereka. Sebaliknya semoga banyak dari kita yang bisa merawat, mengasuh anak yatim. Sebab sesuai sabda Nabi, pengasuh anak yatim akan bersama Nabi di surga.
Wallahu a'lam. Semoga bermanfaat.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
BERUNTUNGLAH YANG BERHATI MULIA
Tadabbur Al-Quran Surah Ali Imran, ayat 29: قُلْ إِن تُخْفُوا مَا فِي صُدُورِكُمْ أَوْ تُبْدُوهُ يَعْلَمْهُ اللَّهُ وَيَعْلَمُ مَا فِي السَّ...
-
TADABBUR QS ALI IMRON 52 فَلَمَّا أَحَسَّ عِيسَىٰ مِنْهُمُ الْكُفْرَ قَالَ مَنْ أَنصَارِي إِلَى اللَّهِ قَالَ الْحَوَارِيُّونَ نَحْنُ ...
-
Mengapa puasa Ramadhan direkomendasikan oleh Allah untuk menjadi sarana untuk mencapai derajat takwa? Karena di dalam bulan Ramadhan terkump...
-
Seorang pemuda yang masih belia tampak begitu kelelahan dan kehausan. Maka tatkala tiba di disuatu oase yang bening airnya dengan tanaman ri...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar