Senin, 06 Juli 2020

SIFAT PEMIMPIN BERIMAN

Tadabbur Surah Al-Hajj, ayat 41:

الَّذِينَ إِن مَّكَّنَّاهُمْ فِي الْأَرْضِ أَقَامُوا الصَّلَاةَ وَآتَوُا الزَّكَاةَ وَأَمَرُوا بِالْمَعْرُوفِ وَنَهَوْا عَنِ الْمُنكَرِ وَلِلَّهِ عَاقِبَةُ الْأُمُورِ

_(yaitu) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi niscaya mereka mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, menyuruh berbuat ma'ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan._

Di dalam ayat ini, Allah Subhanahu wata'ala menggambarkan sifat orang-orang beriman kota Mekkah yang menjadi sahabat Rasulullah, yang akhirnya diusir dari kampung halamannya tanpa alasan yang benar, kecuali hanya karena mereka mentauhidkan Allah. Dan kepada mereka itu, Allah menjanjikan kemenangan.

Jika kemenangan telah mereka peroleh, maka mereka itu tidak akan berperilaku layaknya orang-orang musyrikin yang gila kekuasaan.

1) Orang-orang beriman ketika berkuasa, mereka akan tetap melaksanakan shalat yang telah diwajibkan oleh Allah. Mereka meyakini bahwa shalat itu merupakan tiang agama, yang menjadi penghubung langsung antara mereka dengan Allah Subhanahu wata'ala.

Shalat juga merupakan sarana untuk menyucikan jiwa dan raga, mencegah manusia dari perbuatan keji dan mungkar, serta merupakan perwujudan iman dan takwa yang sebenarnya.

2) Mereka meyakini bahwa di dalam harta si kaya itu, terdapat hak bagi orang-orang fakir miskin dan kaum dhuafa'. Karena itu, mereka dalam menunaikan zakat bukan dilandasi oleh perasaan karena mereka merasa kasihan terhadap kaum dhuafa' itu, akan tetapi semata-mata didasari oleh kepatuhan mereka kepada Allah untuk menyerahkan hak kaum fakir miskin yang terdapat di dalam harta mereka itu.

Ketika mereka menjadi penguasa, maka mereka merasa berkewajiban untuk memastikan bahwa hak-hak kaum fakir miskin itu benar-benar sampai ke tangan mereka yang memang berhak untuk menerimanya.

3) Mereka memimpin manusia melalui jalan lurus yang dibentangkan oleh Allah. Mereka sangat membenci orang-orang yang suka melanggar larangan-larangan Allah.

Mereka ditetapkan oleh Allah sebagai pengurus urusan duniawi dan memimpin umat Islam dengan baik.

 _“....; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan.”_

Di Akhirat kelak, semua urusan dikembalikan kepada Allah, dan ketika itu, hanya di tangan-Nyalah semua urusan berada, dan hanya Dia sendirilah yang akan memutuskan semua urusan.

Di sisi Allah-lah balasan pahala dari perbuatan orang-orang beriman yang disebutkan di dalam ayat ini. Semoga kita termasuk orang yang beriman itu.



Wallahua'lam. Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BERUNTUNGLAH YANG BERHATI MULIA

Tadabbur Al-Quran Surah Ali Imran, ayat 29: قُلْ إِن تُخْفُوا مَا فِي صُدُورِكُمْ أَوْ تُبْدُوهُ يَعْلَمْهُ اللَّهُ وَيَعْلَمُ مَا فِي السَّ...