Jumat, 22 Juli 2011

MARHABAN YA RAMADHAN

Rasulullah SAW bersabda :
Wahai segala manusia ! Kalian telah dinaungi oleh bulan mulia yang penuh berkah. Dalam bulan ini terdapat satu malam yang nilainya lebih baik daripada seribu bulan. Allah mewajibkan puasa pada bulan itu, dan beribadah pada malam harinya dijadikan-Nya sebagai amalan tathowwu’ (yang disukai Allah). Barang siapa yang mendekatkan diri kepada Allah pada bulan itu dengan melakukan kebajikan, niscaya dinilai sebagai seseorang yang telah menunaikan kewajiban (fardhu) pada bulan-bulan yang lain.
Barang siapa yang menunaikan suatu fardhu pada bulan Ramadhan itu, niscaya di catat sebagai seorang yang telah menunaikan tujuh puluh buah fardhu pada bulan-bulan lainnya.
Bulan Ramadhan adalah bulan kesabaran. Balasan (pahala) dari sikap sabar adalah sorga. Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh dengan pertolongan. Pada bulan Ramadhan ini ditambahkan rizqi bagi orang-orang yang beriman. Barang siapa yang memberikan makanan (berbuka) kepada orang yang berpuasa, maka perbuatan itu merupakan penghapus dosa-dosanya dan memerdekakan dirinya dari api neraka. Pahala yang diperolehnya sama dengan pahala orang yang berpuasa itu sendiri, tidak dikurangi sedikitpun juga.
Para sahabat bertanya : Ya Rosulullah ! Bukankah tidak semua diantara kita mampu memberi makan kepada orang-orang yang berpuasa ?
Rasulullah Muhammad SAW pun menjawab :
Allah memberikan pahala terhadap orang yang berpuasa walaupun pemberian itu hanya sebiji kurma, segelas air putih, atau seteguk susu. Bulan Ramadhan, permulaannya merupakan rahmat, pertengahannya merupakan ampunan (maghfiroh), dan ujungnya adalah kebebasan dari api neraka. Barang siapa yang meringankan budaknya di bulan ramadhan, Allah akan mengampuni dosanya dan memerdekakannya dari api neraka.

Jumat, 15 Juli 2011

Menghadapi Puasa Ramadhan 1432 H

Waktu terus berjalan, tanpa pernah berhenti. Hari yang berganti hari, bulan yang berganti bulan, dan tahun yang berganti tahun, dalam semua perputaran waktu itu Allah SWT senantiasa memberikan kenikmatan kepada kita. Setelah kenikmatan terbesar berupa iman, maka kenikmatan-kenikmatan lainnya dianugerahkan kepada kita tanpa bisa kita hitung jumlahnya, bahkan seringkali tidak kita sadari kehadirannya. Maka, marilah kita berusaha mensyukuri nikmat-nikmat-Nya. Marilah kita bersama-sama berupaya menjadi hamba-Nya yang bersyukur. Diantara kenikmatan itu adalah sampainya usia kita di akhir bulan Sya'ban ini.

Sebentar lagi kita akan memasuki bulan istimewa. Bulan yang penuh dengan
keutamaan. Yakni bulan Ramadhan yang mulia. Pertanyaannya adalah, sudahkah kita siap dalam menyambutnya? Jika para sahabat dan salafusshalih telah mempersiapkan diri dua bulan sebelum Ramadhan tiba, sebagaimana doa yang masyhur, yang mengisyaratkan persiapan ini:
اللهم بارك لنا ف رجب وشعبان وبلغنا رمضان
Ada empat persiapan bagi kaum muslimin untuk menghadapai bulan Ramadhan, khususnya Ramadhan 1432 H ini.
Persiapan pertama, adalah persiapan ruhiyah. Persiapan ruhiyah yang kita perlukan adalah dengan cara membersihkan hati dari penyakit aqidah sehingga melahirkan niat yang ikhlas. Pengokohan aqidah adalah pondasi utama dalam persiapan ruhiyah ini. Tanpa aqidah yang benar, bisa jadi seseorang justru terjatuh dalam syirik. Dan kesyirikan selamanya takkan berbuah keikhlasan. Aqidah yang benar adalah kuncinya. Karenanya surat di dalam Al-Qur'an yang kesemuanya membahas aqidah dinamakan surat Al-Ikhlas. Membersihkan hati atau tazkiyatun nafs juga hal yang urgen dilakukan dalam menyam - but tamu Allah yang istimewa ini. Allah SWT menegaskan pentingnya membersihkan hati (tazkiyatun nafs) dalam firman-Nya: Sungguh beruntunglah orang yang menyucikan jiwanya (QS. Asy-Syams : 9)
Maka dalam waktu beberapa hari ke depan kita perlu melakukan evaluasi diri (muhasabah) apakah penyakit-penyakit aqidah masih menjangkiti diri kita.
Selanjutnya kita bermujahadah untuk menghilangkan penyakit-penyakit itu. Alangkah indahnya saat Ramadhan tiba dan kita benar-benar dalam kondisi ikhlas menapaki hari-hari istimewa yang dibawa oleh tamu mulia itu.
Saat-saat keikhlasan bersenyawa dalam diri kita sepanjang Ramadhan merupakan saat-saat terbaik yang akan menjamin kita memperoleh ampunan Allah SWT.
من صام رمضان إيانا واحتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه
Barangsiapa yang berpuasa karena iman dan mengharap perhitungan (pahala) akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. (Muttafaq 'Alaih)
Persiapan kedua adalah persiapan fikriyah. Agar Ramadhan kita benar-benar efektif, kita perlu membekali diri dengan persiapan fikriyah. Sebelum Ramadhan tiba sebaik nya kita telah membekali diri dengan ilmu agama terutama yang terkait secara langsung dengan amaliyah di bulan Ramadhan. Tentang kewajiban puasa, keutamaan puasa, hikmah puasa, syarat dan rukun puasa, hal-hal yang membatalkan puasa, serta sunnah-sunnah puasa. Juga tarawih, I'tikaf, zakat, dan sebagainya.
Persipan yang ketiga adalah membutuhkan persiapan jasadiyah yang baik. Tanpa persiapan memadai kita bisa kacau bahkan ibadah kita tidak bisa berjalan normal.
Ini karena Ramadhan menciptakan siklus keseharian yang berbeda dari bulan-bulan sebelumnya. Kita diharapkan tetap produktif dengan pekerjaan kita masing-masing meskipun dalam kondisi berpuasa. Kita juga akan melakukan ibadah dalam porsi yang lebih lama dari sebelumnya. Shalat tarawih, misalnya.
Karenanya kita perlu mempersiapkan jasadiyah kita dengan berolah raga secara teratur, menjaga kesehatan badan, dan kebersihan lingkungan. Di sini, logika akal bertemu dengan keutamaan syar'i dalam hadits nabi:
الؤمن القوي خي وأحب إل ال من الؤمن الضعيف
Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah (HR. Muslim, Ibnu Majah, Al-Baihaqi, dll)
Persiapan keempat adalah persiapan maliyah. Persiapan maliyah yang diperlukan dalam menyambut bulan Ramdhan bukanlah untuk membeli baju baru, menyediakan kue-kue lezat untuk Idul Fitri, dan lain-lain. Kita justru memerlukan sejumlah dana untuk memperbanyak infaq, memberi ifthar (buka puasa) orang lain dan membantu orang yang membutuhkan. Tentu saja bagi yang memiliki harta yang mencapai nishab dan haul wajib mempersiapkan zakat maal-nya. Bahkan, jika kita mampu berumrah di bulan Ramadhan merupakan ibadah yang bernilai luar biasa; seperti nilai haji bersama Rasulullah SAW.
Rasulullah mencontohkan bahwa beliau yang begitu dermawan di hari-hari biasa, bertambah sangat dermawan di bulan Ramadhan mengalahkan angin yang berhembus.
Rasulullah SAW adalah orang yang paling murah hati, lebih-lebih ketika bertemu Jibril di bulan Ramadhan. Beliau bertemu Jibril pada pada setiap malam bulan Ramadhan untuk tadarus Al-Qur'an. Maka sifat murah hati Rasulullah melebihi hembusan angin (HR. Bukhari)
Kedermawanan Rasulullah SAW bertambah hebat ketika bulan Ramadhan. Ini mengajarkan kepada umat beliau bahwa Ramadhan sebagai bulan yang paling utama dengan pelipatgandaan pahala amal kebajikan hendaklah dioptimalkan dengan memperbanyak infaq dan meningkatkan kualitasnya.

Selasa, 12 Juli 2011

RENOVASI MASJID NURUL HUDA

Masjid Nurul Huda dibangun sejak tahun 1984 dengan swadaya murni masyarakat muslim Desa Cendana Putih. Biaya yang telah digunakan berkisar Rp 115 juta. Pembangunan masjid tersebut belum rampung. Pada tanggal 02 Juli 2011 dilaksanakan pembongkaran atap genteng oleh Panitia bersama warga muslim karena sudah bocor. Direncakan akan diganti dengan atap multirup. Dana yang tersedia Rp 32 juta. Telah dibelanjakan multirup sebesar Rp 19 juta, belanja semen Rp 1,8 juta, kaso-kaso Rp 2,8 juta, tambahan batu merah Rp 1 juta. Sisa dana yang ada Rp 7,4 juta. Dana yang dibutuhkan untuk penyelesain atap antara lain : ongkos tukang Rp 20 juta, semen Rp 2,5 juta, bahan plafon Rp 15 juta, keramik Rp 27,5 juta, pasir Rp 1,5 juta. Biaya yang dibutuhkan seluhnya berkisar Rp 66,5 juta. Kegiatan pembangunan sebagaian dikerja kan dengan gotong royong masyarakat muslim, sebagian dikerjakan oleh tukang. Panitia berharap kepada kaum muslimin kiranya dapat membantu kami dalam penyelesaian masjid tersebut.
Atas partisipasinya Panitia menyampaikan terima kasih, semoga kita mendapatkan Ridha Allah swt, Amin





Jumat, 08 Juli 2011

ISRA' MI'RAJ

Pada hari Sabtu tanggal 25 Juni 2011 pukul 20.00 WITA PHBI Cendana Putih telah mengadakan Peringatan Isra' Mi'raj Nabi Besar Muhammad saw. Dalam acara tersebut dihadiri segenap warga muslim Desa Cendana Putih, terutama anak-anak usia SD yang paling banyak. Sebagai pelaksana kegiatan didominasi para remaja masjid. Pembawa Hikmah Isra' Mi'raj oleh Bapak Ustadz ROHIMIN, S.Ag. Beliau adalah Guru SMA Negeri 1 Mappedeceng, alumni Ponpes Lirboyo Kediri


BERUNTUNGLAH YANG BERHATI MULIA

Tadabbur Al-Quran Surah Ali Imran, ayat 29: قُلْ إِن تُخْفُوا مَا فِي صُدُورِكُمْ أَوْ تُبْدُوهُ يَعْلَمْهُ اللَّهُ وَيَعْلَمُ مَا فِي السَّ...