Sabtu, 31 Agustus 2019

HIJRAH


Muharram merupakan bulan pertama dalam kalender Umat Muslim. Kholifah Umar, atas inisiatifnya dan atas masukan dari para sahabat yang lain, menamai kalender Umat Muslim ini kalender Hijriyah. Hijrah Rasulullah dan para sahabat merupakan langkah dan tahapan perjuangan yang sangat penting. Sejak hijrah itu perkembangan dakwah mengalami kemajuan yang luar biasa. Maka kita perlu mengambil hikmah dari peristiwa hijrah Rasulullah itu. Di antara hikmah yang bisa kita petik, misalnya: Dengan semangat hijrah kita harus berani meninggalkan segala yang negatif yang meliputi diri kita. Peri laku, kebiasaan, perbuatan pada diri kita sendiri yang belum baik, belum sesuai dengan norma agama, norma susila, kita harus berani berhijrah darinya. Tinggalkan yang buruk. Mulai yang baik. Diri kita belum tertib menegakkan shalat. Segera tinggalkan perilaku ini. Mulai perilaku baru, rajin shalat. Tinggalkan sikap maju-mundur untuk memulai kebaikan. Tidakkah kita sadar, bahwa shalat ini menjadi kunci dalam penghitungan amal di hari kiyamat nanti? Semangat hijrah juga hendaknya menjadi koreksi terhadap segala peri laku kita yang lain. Yang belum ada kesadaran berinfaq, yang masih merasa semua harta yang diperolehnya adalah menjadi miliknya sendiri sepenuhnya, perlu segera berhijrah. Tinggalkan rasa berat untuk mengeluarkan. Tumbuhkan rasa senang untuk berbagi. Keluarkan infak melalui saluran apa saja yang penting untuk kebaikan. Jangan sampai terlambat kita meninggalkan keberatan bersadaqah ini, kedahuluan oleh kematian kita. Firman Allah dalam QS 63:10, وَأَنفِقُوا مِن مَّا رَزَقْنَاكُم مِّن قَبْلِ أَن يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلَا أَخَّرْتَنِي إِلَىٰ أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُن مِّنَ الصَّالِحِينَ Dan infakkanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: "Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, maka aku dapat bersedekah dan aku menjadi bagian orang-orang yang saleh?" Semangat hijrah hendaknya juga bisa memperbaiki hubungan dan pergaulan dengan sesama. Yang selama ini enggan bertegur sapa, mulai sikap baru. Wujudkan 3-S, senyum, salam, sapa kepada yang kita jumpai. Apakah ini mudah? Tidak mudah memang, sebab sikap kita kepada orang lain banyak bergantung pada sikap orang itu kepada kita. Namun bagaimanapun kita harus berusaha. Firman Allah dalam QS 13:22, وَالَّذِينَ صَبَرُوا ابْتِغَاءَ وَجْهِ رَبِّهِمْ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً وَيَدْرَءُونَ بِالْحَسَنَةِ السَّيِّئَةَ أُولَٰئِكَ لَهُمْ عُقْبَى الدَّارِ Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridhaan Tuhannya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik),
x

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BERUNTUNGLAH YANG BERHATI MULIA

Tadabbur Al-Quran Surah Ali Imran, ayat 29: قُلْ إِن تُخْفُوا مَا فِي صُدُورِكُمْ أَوْ تُبْدُوهُ يَعْلَمْهُ اللَّهُ وَيَعْلَمُ مَا فِي السَّ...